Apakah Materai Menjadi Penentu Sah atau Tidaknya Suatu Surat Perjanjian?

Ada atau tidaknya suatu materai dalam suatu surat perjanjian tidak menjadi penentu sah atau tidaknya suatu perjanjian tersebut karena materai tidak termasuk syarat sah dari suatu perjanjian.
Berdasarkan pasal 1 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai fungsi atau hakikat utama dari Bea Materai adalah pajak dokumen yang dibebankan oleh negara untuk dokumen-dokumen tertentu. sehingga materai bukanlah merupakan suatu syarat sah atau tidaknya suatu perjanjian atau kontrak.
Adapun untuk syarat sah suatu perjanjian berdasarkan Pasal 1320 BW/KUHPer suatu perjanjian dianggap sah apabila memenuhi 4 syarat pokok yaitu :
- Kesepakatan kedua belah pihak
- kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
- adanya pekerjaan/objek yang diperjanjikan
- pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku (sebab yang halal)
Artikel hukum ini ditulis oleh Nida Rahadatul Aisy – Intern DNT Lawyers.
Bila Anda ingin berkonsultasi lebih lanjut terkait persoalan hukum, segera hubungi kami di (021) 2206-4438 atau email: info@dntlawyers.com atau datang ke kantor kami di Dalimunthe & Tampubolon Lawyers (www.dntlawyers.com).